Rabu, 16 November 2011

Mendiskusikan Masalah

Dalam bab ini, Anda akan berlatih mendiskusikan suatu permasalahan. Latihan tersebut bermanfaat untuk mengasah daya nalar dan kemampuan berargumen Anda. Dengan demikian, Anda diharapkan dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Setiap masalah yang ada di sekitar kita akan menimbulkan beragam tanggapan. Hal ini tentunya bergantung pada respons setiap orang. Misalnya, jika di kelas Anda ada permasalahan, Anda dan temanteman biasanya mendiskusikan dan mencari jalan keluar atas berbagai permasalahan tersebut. Kegiatan mendiskusikan permasalahan tersebut berhubungan dengan cara pengungkapan pikiran, perasaan, dan informasi. Dengan demikian, akan ada timbal balik pembicaraan yang berlangsung secara dua arah. Begitu pula dengan permasalahan yang termuat dalam teks bacaan. Misalkan, Anda pernah membaca artikel kesehatan yang memuat wabah demam berdarah di sekitar Anda. Dalam pikiran Anda mungkin muncul suatu kekhawatiran jika demam berdarah tersebut menyerang Anda atau teman sekelas Anda. Anda kemudian dapat mengajukan pertanyaan: Mengapa demam berdarah bisa mewabah? Hal-hal apa sajakah yang perlu dilakukan untuk menanggulanginya? Apakah upaya yang perlu dilakukan oleh pihak berwenang atau pemerintah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memenuhi pikiran sehingga Anda ingin menemukan jawabannya. Sekarang, bacalah bacaan berikut dengan baik. “Menghadapi Rasa Marah” Kemarahan adalah suatu bentuk emosi yang sulit dihadapi karena beberapa alasan.
Anda mungkin tumbuh dalam suatu keluarga di mana kemarahan diekspresikan dalam cara yang menyakitkan, agresif, atau kasar. Anda mungkin juga diajarkan bahwa ekspresi kemarahan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan Anda belajar untuk menekan atau menyembunyikannya. Banyak di antara kita merasa marah, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi kemarahan tersebut. Anda mungkin malah berpura-pura segala sesuatu baik-baik saja sementara di dalam diri Anda merasa penuh dengan amarah. Anda mengekspresikan kemarahan dengan meluapkannya keluar, menjerit, atau menyakiti mereka yang dekat dengan Anda. Marah adalah suatu emosi manusia yang normal. Kita pernah merasa marah dalam situasi tertentu, misalnya ketika kita terjebak dalam suatu kemacetan, jika orangtua mengkritik kita, atau ketika orang lain memperlakukan kita secara tidak hormat. Bagi sebagian besar orang, marah adalah suatu emosi perlindungan diri yang bertindak sebagai suatu bendera merah yang memperingatkan kita bahwa sesuatu sedang terjadi pada kita. Marah juga adalah emosi yang berguna bagi kita untuk bertanggung jawab, membuat perubahan, atau melindungi diri dalam suatu situasi. Sumber: www. kotacantik.info.com Cermatilah, permasalahan apa saja yang menurut Anda dapat didiskusikan. Apakah Anda sudah menemukan permasalahan yang terdapat dalam teks tersebut? Mungkin Anda berpendapat hal-hal berikut terhadap isi permasalahan dalam teks tersebut. 1. Kemarahan dapat timbul pada sebagian orang tanpa terkendali. 2. Kadang, kita tidak dapat menyadari penyebab kemarahan itu muncul. 3. Kemarahan lebih banyak merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal-hal tersebut dapat Anda diskusikan dengan teman-teman. Selanjutnya, Anda pun dapat mengajukan beberapa kiat agar kemarahan itu dapat dikendalikan dan membuat kita sehat. Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang dapat Anda kemukakan tentang cara sehat menghadapi marah. 1. Jangan mengesampingan rasa marah. Ambil tindakan untuk segera memperbaiki situasi ketika Anda merasa terganggu sehingga perasaan marah tidak membubung. Misalnya, bicaralah pada teman jika Anda merasa tidak senang dengan sikapnya. 2. Jangan melepaskan kemarahan. Anda mungkin merasa lebih baik, tetapi orang yang terkena marah, akan merasa tidak nyaman. Cari cara lain untuk melepaskan kemarahan, seperti menulis dalam suatu jurnal, atau menulis surat berisikan kemarahan untuk mencapai perasaan bebas. 3. Bersikaplah proaktif. Jangan harap orang lain membaca pikiran Anda atau mengetahui apa yang Anda inginkan. Bicaralah pada diri sendiri. Belajar jujur pada diri sendiri dan orang lain tentang apa yang Anda inginkan dan butuhkan pada suatu dasar keseharian. 4. Gunakan energi kemarahan untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Ini akan sangat baik terutama di tempat belajar. Pikirkan dengan hati-hati sebelum Anda mengekspresikan kemarahan pada teman. Anda pun dapat berolah raga agar pikiran menjadi segar. 5. Sisihkan waktu beberapa saat untuk menulis dan memikirkan tentang perasaan orang lain yang mungkin menjadi sasaran kemarahan Anda. Kadang-kadang, kita mengekspresikan kemarahan ketika kita merasa sakit hati dan tidak puas. Cobalah untuk menyelami dan mengekspresikan perasaan lebih dalam. Saat Anda membaca artikel atau buku, mungkin Anda menemukan kata-kata yang dianggap sulit. Tidak jarang, hal tersebut menghambat Anda dalam memahami suatu bacaan. Hal yang harus Anda lakukan adalah mendaftar kata-kata sulit dalam bacaan. Misalnya, dalam artikel "Menghadapai Rasa Marah" terdapat kata-kata sulit berikut: 1. emosi 2. ekspresi 3. agresif 4. normal 5. situasi Setelah Anda mendaftar kata-kata sulit tersebut, carilah artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1. Emosi: a. luapan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat b. keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (gembira, sedih, haru, cinta); keberanian yang bersifat subjektif c. marah 2. Ekspresi: a. pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya) b. pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang 3. Agresif: a. bersifat atau bernafsu menyerang b. cenderung (ingin) menyerang sesuatu yang dipandang sebagai hal atau situasi yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat 4. Normal: a. menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah b. bebas dari gangguan jiwa 5. Situasi: a. kedudukan (letak sesuatu, tempat, dan sebagainya) b. keadaan Uji Materi 1. Bacalah dua teks yang berasal dari media yang berbeda. 2. Cermatilah masalah yang kiranya dapat didiskusikan dengan teman-teman. 3. Selama Anda membaca, buatlah daftar kata atau istilah yang dianggap sulit. 4. Carilah kata-kata atau istilah yang dianggap sulit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 5. Tulislah beberapa masalah yang ada dalam bacaan tersebut. 6. Setelah selesai, kemukakanlah masalah-masalah yang ada pada kedua naskah tersebut. 7. Berikanlah tanggapan atas penyampaian masalah yang dikemukakan oleh teman Anda. Dalam teks bacaan "Menurunkan Berat Badan dengan Efektif" terdapat paragraf berikut: Turunnya berat badan pascadiet tentu saja harus dibarengi dengan kondisi tubuh yang sehat sekaligus bugar. Oleh karena itu, diet yang sehat untuk melangsingkan tubuh, menurut Sadoso, tidak boleh terlalu ketat. Untuk wanita jangan di bawah 1.200 kalori dan pria tidak di bawah 1.500 kalori. Dibandingkan dengan bentuk terikat lain, pasca- adalah yang paling sering dipakai. Sayangnya, penulisan bentuk terikat ini masih sering kali salah. Bentuk terikat harus selalu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada bentuk terikat maha- dan bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital. Jika sebuah bentuk terikat diikuti oleh kata yang diawali dengan huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Contoh penulisan yang benar: pascasarjana, pasca-Bom Bali, pasca-Pemilu 2005, pascaproduksi, dan pascabayar. Info Bahasa "Menulis tidak ada hubungannya dengan bakat," kata penulis yang sudah "jadi". Kesimpulan itu disampaikan setelah dia mengalami sendiri. Mula-mula, dia merasa sulit sekali menulis. Beberapa kali mencoba menulis selalu tidak lancar. Bahkan, sering pula macet dan gagal total. Beruntunglah, pengalaman pahit itu tidak membuatnya putus asa. Ia terus belajar dan mencoba-coba lagi. Makin lama makin lancar. Sekarang, ia sudah menjadi penulis hebat. Ratusan artikelnya dimuat di berbagai Koran terkenal dan puluhan bukunya laris di pasaran. Berkat seringnya menulis, dia menjadi terkenal. Bukan hanya itu, dia dipercaya masyarakat sebagai pakar dan sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar. Menulis memang gampang-gampang susah. Gampang kalau sudah sering melakukannya dan susah kalau belum terbiasa sebab menulis termasuk jenis keterampilan. Sebagai keterampilan, sama seperti keterampilan yang lain, untuk mendapatkannya harus melalui belajar dan berlatih. Anda harus membiasakan diri. Itulah kuncinya. Hal ini dapat kita bandingkan dengan kegiatan masa kecil kita, yaitu ketika belajar mengendarai sepeda. Sering jatuh dan luka-luka menjadi hal biasa karena belum terampil. Akan tetapi, kita tentu masih ingat bahwa makin sering berlatih, makin jarang jatuh dan akhirnya dapat mengendarai sepeda. Mula-mula hanya berani mengendarai di halaman rumah, kemudian agak jauh, dan akhirnya berani sampai ke mana-mana. Anda dapat memahami lebih jauh mengenai cara pengembangan paragraf dan penulisan dengan membaca buku Terampil Menulis Paragraf (penulis Asul Wiyanto).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar